logo

logo smk
Mengapa ada peringatan hari kesakitan pancasila ?

Indonesia memilki rangkaian sejarah perjuangan yang cukup panjang,mulai dari perjuangan melawan penjajah belanda,bangsa-bangsa portugis dan jepang. Peristiwa penjajahan tersebut bisa dilalui dengan kerjakeras,kegigihan para tokoh pahlawan bangsa. Tidak cukup dengan itu Indonesia harus menghadapi perlawanan dengan bangsa sendiri. Masuknya berbagai paham ideologi membuat para tokoh Indonesia terkontaminasi pemikiran dan geraknya.

            Salah satu peristiwa yang membuat bangsa sendiri mengalami kesedihan kembali adalah peristiwa terjadinya gerakan pemberontakan PKI tanggal 30 September 1965. Pemberontakan ini dianggap sebagai usaha mengubah ideologi negara menjadi paham komunis. Muncu atau diperingatinya hari kesakitan pancasila pada tanggal 1 Oktober berakar dari dari adanya pemberontakan peristiwa tersebut. Penetapan hari kesaktian pancasila diperingatu setiap 1 Oktober berdasarkan SK Nomor 153 tahun 1967 yang diterbitkan presiden Soeharto pada tanggal 27 September 1967. Hari kesaktian pancasila diperingati untuk mengiangatkan kemnbali kepada masyarakat soal ideologi panasila yang tidak bisa digantikan oleh paham ideologi apapun.Ritual yang dilakukan memperingati peristiwa itu adalah pengibaran bendera merah putih setengah tiang pada tanggal 30 September dan dinaikkan secara penuh kembali pada tanggal 1 Oktober.

 Hal tersebut dimaksudkan untuk mengenang para jendral perwira militer yang terbunuh. Seperti Letjen Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi) Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi) Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Intelijen) Brigjen Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik) Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen) Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat) Selain 6 jenederal itu, ada pula Pierre Tendean yang merupakan ajudan Jenderal A.H. Nasution. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sudah seyogya harus dirumat,dipelihara dan diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan ekonomi, politik, sosial, hukum, dan moral. Sebagai generasi bangsa khususnya pelajar,mari selalu mengingat sejarah,mempelajari dan menghayati sejarah akan membangkitkan dan menyadarkan semangat nasioanalisme kita.