logo

logo smk
Bingkai Pembaharuan Pendidikan Islam Ala Ahmad Dahlan

SMK Muhammadiyah 5 Surakarta-KH. Ahmad Dahlan merupakan sosok yang kharismatik dan berwawasan luas serta mendalam dalam pemahaman soal agama, sehingga sudah pada tempatnya apabila cukup mewariskan banyak amal usaha bukan tulisan. Dengan usaha beliau di bidang pendidikan, beliau dapat dikatakan sebagai suatu "model" dari bangkitnya sebuah generasi yang merupakan "titik pusat" dari suatu pergerakan yang bangkit untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi golongan Islam yang berupa ketertinggalan dalam sistem pendidikan dan kejumudan paham agama Islam. Berbeda dengan tokoh-tokoh nasional pada zamannya yang lebih menaruh perhatian pada persoalan politik dan ekonomi, KH. Ahmad Dahlan mengabdikan diri sepenuhnya dalam bidang pendidikan. KH. Ahmad Dahlan mempunyai perhatian serius pada masalah pendidikan. Pendidikan adalah faktor utama yang menyebabkan bangsa Indonesia terpuruk dan sekian lama berada dalam penguasaan belanda. KH. Ahmad Dahlan melihat bahwa persoalan pendidikan sebagai akar utama yang menyebabkan bangsa Indonesia, terutama umat Islam tertinggal. 

Dalam rangka mengintegrasikan sistem pendidikan tersebut, KH. Ahmad Dahlan melakukan dua tindakan sekaligus saat itu, yaitu memberi pelajaran agama di sekolah-sekolah Belanda yang sekuler, dan mendirikan sekolah-sekolah sendiri di mana agama dan pengetahuan umum bersama-sama diajarkan. Sebagai seorang pemikir, KH. Ahmad Dahlan adalah produk sejarah. Oleh karena itu untuk membaca pemikirannya, aspek historis yang mengitarinya tidak dapat dilepaskan begitu saja. Namun yang jelas, pemikiran KH. Ahmad Dahlan mengenai pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan dari akar pemikiran Islamnya. Di sinilah letak alasan mengapa banyak para ilmuwan mengatakan bahwa seluruh semangat Muhammadiyah yang merupakan manifestasi pemikiran KH. Ahmad Dahlan diilhami pendirinya dari al-Quran sebagai sumber utama dan pertama ajaran Islam

KH. Ahmad Dahlan berpendapat bahwa untuk memajukan pendidikan diperlukan cara-cara sebagaimana yang digunakan dalam sekolah yang maju. Dalam hal ini sekolah yang maju pada saat itu adalah sekolah sistem barat. KH. Ahmad Dahlan hanya mengambil cara-cara yang dianggap baik dan tidak menguntungkan. Menurutnya, meniru model penyelenggaraan sekolah tidak berarti mengabaikan ajaran agama sebab penyelenggaraan sistem pendidikan merupakan wilayah muamalah yang harus ditentukan dan dikembangkan sendiri. Oleh karena itu, corak pemikiran KH. Ahmad Dahlan dapat dikatakan sangat modern pada masanya.

 

Author: Muhammad Adam Ilham Mizani